Search engine

Kamis, 28 Oktober 2010

SUMPAH PEMUDA : Mahasiswa sebagai Motor Penggerak Perubahan Bangsa








Catatan sejarah pergerakan Mahasiswa :
Sumpah Pemuda
Sumpah pemuda di Ikrarkan Oleh peserta kongres yang berjumlah 71 Orang. Beberapa diantaranya adalah Sugondo Djojopuspito, Johanna Masdani Tumbuan, Poernomowoelan, Sarmidi Mangoensarkoro, Moehammad Yamin, dan Sunario pada Kongres Pemuda kedua pada hari sabtu-minggu, 27-28 Oktober 1928

Hasil :
Sumpah Pemuda (sesuai Ejaan Yang Disempurnakan)

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


ANGKATAN 66
Pada tahun 1966, suhu politik Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat panas dengan isu komunis dan penggulingan Presiden Soekarno. ketika itu muncul organisasi-organisasi mahasiswa di seluruh Indonesia. diantaranya :
  1. Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) berdiri tahun 1947
  2. Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI), perpanjangan tangan dari Partai Khatolik
  3. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), perpanjangan tangan dari PNI
  4. Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI), perpanjangan tangan dari PKI
  5. Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia (Gemsos), perpanjangan tangan dari PSI
  6. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) perpanjangan tangan Partai NU
  7. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) perpanjangan tangan dari  Masyumi
Mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal 25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) Mayjen dr. Syarief Thayeb, yakni PMKRI, HMI,PMII,Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Sekretariat Bersama Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa Pancasila (Mapancas), dan Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI). Tujuan pendiriannya, terutama agar para aktivis mahasiswa dalam melancarkan perlawanan terhadap PKI menjadi lebih terkoordinasi dan memiliki kepemimpinan.
Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain.
Hasilnya adalah Lengsernya Pemerintahan Presiden Soekarno, dan Oleh TNI di mantapkan dengan pembubaran PKI dan ormasnya.
Angkatan 66 ini melahirkan tokoh yang sampai sekarang menjadi panutan generasi muda (aktivis mahasiswa). Dia tetap kukuh pada idealisme, humanisme, dan moralisme yang selalu dijunjung tinggi. walaupun rekan-rekannya sesama aktivis sibuk berbagi kursi DPR sebagai hadiah dari  Orde Baru untuk kepada Aktivis mahasiswa yang menumbangkan rezim Soekarno. Dia adalah  Soe Hok Gie,



PERISTIWA MALARI
Peristiwa ini dimotori oleh Arif BudimanAdnan Buyung NasutionAsmara Nababan. Sebelum gerakan mahasiswa 1974 meledak, bahkan sebelum menginjak awal 1970-an, sebenarnya para mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap praktek kekuasaan rezim Orde Baru, seperti:
  1. Golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama di masa Orde Baru pada 1972 karena Golkar dinilai curang.
  2. Gerakan menentang pembangunan Taman Mini Indonesia Indah pada 1972 yang menggusur banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.
Protes terus berlanjut. Tahun 1972, dengan isu harga beras naik, berikutnya tahun 1973 selalu diwarnai dengan isu korupsi sampai dengan meletusnya demonstrasi memprotes PM Jepang Kakuei Tanaka yang datang ke Indonesia dan peristiwa Malari pada 15 Januari 1974. Gerakan mahasiswa di Jakarta meneriakan isu "ganyang korupsi" sebagai salah satu tuntutan "Tritura Baru" disamping dua tuntutan lainnya Bubarkan Asisten Pribadi dan Turunkan Harga. Protes terhadap kedatangan perdana menteri jepang ini pada hakikatnya adalah memptrotes penanaman modal asing di Indonesia yang menghasilkan banyak Korupsi. Sejak saat itu, hingga sekarang, Produk Asing membanjiri pasar Indonesia sehingga produksi dalam negeri tidak berkembang.
Hasil dari gerakan ini adalah dihapuskannya Jabatan Asisten Pribadi Presiden

GERAKAN 1978
Setelah peristiwa Malari, hingga tahun 1975 dan 1976, berita tentang aksi protes mahasiswa nyaris sepi. Mahasiswa disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus disamping kuliah sebagain kegiatan rutin, dihiasi dengan aktivitas kerja sosial, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Dies Natalis, acara penerimaan mahasiswa baru, dan wisuda sarjana. Meskipun disana-sini aksi protes kecil tetap ada.
Awalnya, pemerintah berusaha untuk melakukan pendekatan terhadap mahasiswa, maka pada tanggal 24 Juli 1977 dibentuklah Tim Dialog Pemerintah yang akan berkampanye di berbagai perguruan tinggi. Namun demikian, upaya tim ini ditolak oleh mahasiswa. Pada periode ini terjadinya pendudukan militer atas kampus-kampus karena mahasiswa dianggap telah melakukan pembangkangan politik, penyebab lain adalah karena gerakan mahasiswa 1978 lebih banyak berkonsentrasi dalam melakukan aksi diwilayah kampus. Karena gerakan mahasiswa tidak terpancing keluar kampus untuk menghindari peristiwa tahun 1974, maka akhirnya mereka diserbu militer dengan cara yang brutal. Hal ini kemudian diikuti oleh dihapuskannya Dewan Mahasiswa dan diterapkannya kebijakan NKK/BKK di seluruh Indonesia.
Soeharto terpilih untuk ketiga kalinya dan tuntutan mahasiswa pun tidak membuahkan hasil. Meski demikian, perjuangan gerakan mahasiswa 1978 telah meletakkan sebuah dasar sejarah, yakni tumbuhnya keberanian mahasiswa untuk menyatakan sikap terbuka untuk menggugat bahkan menolak kepemimpinan nasional.


Era NKK/BKK
Setelah gerakan mahasiswa 1978, praktis tidak ada gerakan besar yang dilakukan mahasiswa selama beberapa tahun akibat diberlakukannya konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) oleh pemerintah secara paksa.
Sebagai alternatif terhadap suasana birokratis dan apolitis wadah intra kampus, di awal-awal tahun 80-an muncul kelompok-kelompok studi yang dianggap mungkin tidak tersentuh kekuasaan refresif penguasa. Dalam perkembangannya eksistensi kelompok ini mulai digeser oleh kehadiran wadah-wadah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tumbuh subur pula sebagai alternatif gerakan mahasiswa. Jalur perjuangan lain ditempuh oleh para aktivis mahasiswa dengan memakai kendaraan lain untuk menghindari sikap represif pemerintah, yaitu dengan meleburkan diri dan aktif di Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti HMI (himpunan mahasiswa islam), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia),GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) atau yang lebih dikenal dengan kelompok Cipayung. Mereka juga membentuk kelompok-kelompok diskusi dan pers mahasiswa.

1990
Memasuki awal tahun 1990-an, di bawah Mendikbud Fuad Hasan kebijakan NKK/BKK dicabut dan sebagai gantinya keluar Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK). Melalui PUOK ini ditetapkan bahwa organisasi kemahasiswaan intra kampus yang diakui adalah Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT), yang didalamnya terdiri dari Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)


Gerakan yang menuntut kebebasan berpendapat dalam bentuk kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik di dalam kampus pada 1987 - 1990 sehingga akhirnya demonstrasi bisa dilakukan mahasiswa di dalam kampus perguruan tinggi. Saat itu demonstrasi di luar kampus termasuk menyampaikan aspirasi dengan longmarch ke DPR/DPRD tetap terlarang.


1998
Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya: Peristiwa CimanggisPeristiwa Gejayan,Tragedi TrisaktiTragedi Semanggi I dan II , Tragedi Lampung. Gerakan ini terus berlanjut hingga pemilu 1999.

Untuk lebih jelasnya silahkan lihat di (klik link dibawah ini ) 
Sumber utama tulisan : Sejarah Gerakan Mahasiswa Indonesia

Himbauan DPM setelah anda semua membaca tulisan diatas:
Diatas ini adalah gerakan-gerakan yang spektakuler mampu membuahkan hasil yang signifikan. Meskipun begitu, hingga sekarang masih banyak jamur-jamur pergerakan yang terus tumbuh dan berkembang. Sampai sekarang, apa yang diinginkan oleh "Reformasi" masih jauh dari "tercapai". Bahkan dewasa ini, pemerintah/birokrat kita mulai kembali menunjukkan bentuknya yang korup, solid, dan mementingkan kepentingan pribadi/kelompok. 
Ingat...!!! Semua gerakan diatas dimotori oleh kaum Muda. Umur mereka 20-30 tahun ketika melakukan gerakan-gerakan tersebut. Kamu......Apa yang telah kamu lakukan dengan usiamu yang sekarang? 
Soekarno pernah berkata : "1000 Orangtua hanya bisa bermimpi, maka berikan aku 10 orang pemuda untuk mengubah dunia"
Pola yang sekarang terjadi hampir sama dengan apa yang terjadi setelah munculnya Peritiwa Malari 1974. dimana Mahasiswa sekarang sibuk dengan kegiatan akademik, seminar, UKM, praktikum, pelepasan wisudawan-wisudawati, Dies Natalis, OSPEK, MAKRAB dan sejenisnya, Kerja praktek, KKN. Sementara permasalahan bangsa ini tidak mampu terjawab.
Perjuangan untuk rakyat tertindas lebih banyak disuarakan oleh LSM (lembaga Swadaya Masyarakat). Ada LSM yang benar-benar berjuang, Ada yang berjuang untuk mendapatkan uang, popularitas, dan materi. dan untuk semua ini, KORBAN-nya adalah RAKYAT kecil.
Kita tidak dapat berharap perbaikan akan dilakukan oleh Partai politik. karena kita tahu dari pengalaman yang lalu-lalu bahwa Partai hanya mementingkan kursi di pemerintahan atau DPR/MPR. Tetapi kita juga tidak boleh pasrah pada takdir Tuhan, karena Tuhan sendiri pernah berkata bahwa DIA tidak akan mengubah nasib suatu kaum, melainkan mereka mengubah nasibnya sendiri.
Moment Sumpah Pemuda cukup kita jadikan pelajaran saja untuk menatap masa depan. tidak perlu berlarut-larut meratapi masa lalu. Generasi muda sekarang, terutama kalangan Mahasiswa harus segera bangun dari mimpi. dan berhenti bermain-main yang tidak perlu. Bangsa ini membutuhkan dirimu. Tinggalkan Hedonisme dan Individualis yang berlebihan. tanpa sadar, slama ini kita telah dimanjakan oleh teknologi dan dinina-bobokan oleh kata-kata buaian dari Pemerintah. 
Ayoooo kawan-kawan...segera bangun dari tidur panjangmu.....
Mari tunjukkan bahwa Generasi muda benar-benar adalah Agen perubahan...!!!
Mari berjuang dengan segala cara yang bisa kita lakukan untuk bangsa dan rakyat Indonesia...!!!
Singsingkan lengan baju, kepalkan tinjumu untuk melawan segala ketidakbenaran yang telah kita alamai dengan sadar, ataupu tanpa sadar...!!!

Hidup Mahasiswa...!!!
Hidup Mahasiswa...!!!
Hidup Rakyat Indonesia...!!!

Komisi Pers dan Propoganda DPM KM UPN "Veteran" Yogyakarta

Selasa, 26 Oktober 2010

Sebarkan kritik kamu melalui blog DPM???

PENGUMUMAN
NOMOR : 02/DPM-KM-UPNYK/X/2010
TENTANG PERS DAN PROPOGANDA

Dalam rangka menyalurkan aspirasi seluruh mahasiswa UPN “Veteran” melalui media Pers dan Propoganda, maka DPM KM UPN “Veteran” Yogyakarta membuka kesempatan kepada mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta yang ingin menyampaikan aspirasi, kritik, saran, ide, keluhan dan atau pengetahuannya melalui media tertulis.
Untuk melaksanakan hal tersebut, ketentuan yang harus disepakatii oleh mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta yang berminat antara lain :

  1. Tulisan (softcopy lebih diutamakan) ditulis dengan bahasa yang sopan, singkat, padat dan jelas.
  2. Menyertakan identitas lengkap (Nama, NIM, fakultas, Jurusan/prodi, email, dan kontak yang bisa dihubungi, photo 3x4 jika diperlukan) dan menyerahkan kepada DPM bersama tulisan, data yang anda kirimkan dapat berupa softcopy maupun hardcopy.
  3. Untuk tulisan yang berbentuk Kritik dan saran, harus menyertakan data, fakta serta bukti yang yang valid (soft copy dan atau hard copy)
  4. DPM akan bertanggungjawab atas tulisan yang telah disebarkan/dimuat dan Privasi penulis akan dilindungi oleh DPM (kecuali jika penulis yang bersangkutan menginginkan/menyetujui identitasnya turut dimuat dalam tulisan)
  5. Nama penulis akan dicantumkan dalam tulisan yang dimuat berupa inisial atau sesuai dengan kesepakatan dengan penulis (seperti pada poin 4)
  6. Tulisan akan di edit seperlunya oleh DPM, dan DPM berhak untuk tidak memuat tulisan yang dikirimkan ke komisi Pers dan propoganda

Demikianlah pengumuman dari komisi pers dan propoganda DPM, dengan harapan aspirasi mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta dapat tersalurkan dengan benar dan bertanggungjawab.

Yogyakarta, 25 Oktober 2010
Hormat kami,
Komisi Pers dan propoganda
DPM KM UPN “Veteran” Yogyakarta

Email : dpm.upnveteranjogja@gmail.com
kunjungi facebook dpm melaui link berikut:
http://www.facebook.com/profile.php?id=100001415570679&ref=ts

atau blog berikut:

Jumat, 22 Oktober 2010

PEMBENTUKAN PANITIA KHUSUS PENYUSUNAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN MAHASISWA





Isi surat pengumuman sebagai berikut:


PENGUMUMAN
NOMOR : 01-DPM-KM-UPNYK/X/2010

TENTANG:
PEMBENTUKAN PANITIA KHUSUS
PENYUSUNAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN MAHASISWA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Dewan Perwakilan Mahasiswa UPN ”Veteran” Yogyakarta akan membentuk Panitia Khusus (PANSUS) untuk penyusunan Rancangan Undang-Undang Kepartaian Mahasiswa (RUUKM) UPN “Veteran” Yogyakarta. Bagi rekan-rekan mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta yang memiliki kepedulian, wawasan, dan kemampuan untuk menyusun RUUKM ini diharapkan untuk mendaftarkan diri sebagai calon anggota PANSUS. Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut:
1.       Pendaftaran dilaksanakan pada tanggal 25-28 Oktober 2010 di Ruang DPM (langsung) atau melalui contact person (tidak langsung)
2.       Pendaftaran calon anggota PANSUS ini TERBUKA untuk seluruh mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta
3.       Seleksi calon anggota PANSUS dilaksanakan di ruang DPM pada tanggal 30 Oktober 2010. Calon anggota PANSUS diseleksi secara langsung oleh DPM (wawancara dan tertulis). Nama-nama calon anggota PANSUS yang lolos seleksi akan diumumkan pada hari yang sama
4.       PANSUS akan bekerja selama 14 hari sejak tanggal 2 November 2010 sampai tanggal 13 November 2010 dibawah tanggungjawab komisi intern DPM KM UPN “Veteran “ Yogyakarta
5.       PANSUS akan memaparkan hasil penyusunan RUUKM pada DPM tanggal 15 November 2010 dan pada hari yang sama akan diadakan revisi (oleh DPM dan pansus)
6.       RUUKM hasil revisi akan dipaparkan kepada Organisasi Kemahasiswaan dan Badan Otonom  KM UPN “Veteran”untuk direvisi pada tanggal 18 November 2010, kemudian hasil revisi RUUKM akan disahkan sebagai UUKM pada hari yang sama.
7.       Uji publik akan dilaksanakan selama 12 hari setelah pengesahan UUKM pada tanggal 19-30 November 2010

Demikianlah pengumuman ini kami sampaikan, agar dapat diperhatikan dengan seksama

Jumat, 22 Oktober 2010
DPM KM UPN “VETERAN YOGYAKARTA
KOMISI PERS DAN PROPOGANDA


Contact Person : DIMAS (085743110653), Komisi Intern DPM KM UPN “Veteran” Yogyakarta

Rabu, 20 Oktober 2010

ABSENSI LAGI DAN LAGI......


ABSENSI 85% DAN SETUMPUK MASALAH YANG MENYERTAINYA

Kampus kita membuat suatu keputusan yang sangat bagus untuk meningkatkan popularitas semu (bagi mereka “birokrasi kampus lain, mahasiswa, ilmuan, dosen, atau lainnya” yang tidak mengetahui carut-marut dunia akademik di kampusku) di dunia pendidikan tinggi kota Yogyakarta khususnya, dan Indonesia umumnya. Apa itu? Yaitu kenaikan Absensi dari 75% menjadi 85%. Silahkan simak baik-baik.

Saya ingin mengajak anda berputar-putar dahulu. Kita tidak akan langsung sampai pada inti masalah  yang ingin saya kemukakan. Untuk mengerti secara lebih mendalam dengan situasi di kampusku, anda perlu setidaknya mengikuti kuliah dan dunia organisasi minimal selama 6 bulan, atau sekurang-kurangnya 3 bulan (dengan syarat anda harus super-aktif). Mengapa harus demikian?? Jawabannya adalah karena masalah utama di kampusku ini jarang sekali muncul dipermukaan (masalah terselubung) tetapi merupakan masalah classic yang terus dipertahankan hingga sekarang (Hebatkan kampusku. Jika kampus lain berusaha menyelesaikan masalah, maka kampusku adalah kebalikannya : mempertahankan suatu masalah). Oke, jika anda masih bingung, 2 poin merah diatas akan lebih saya perincikan lagi. Pertama, mengapa harus mengikuti kuliah? Pertanyaan sederhana yang akan dijawab dengan sederhana pula. Ketika kuliah, anda akan mengetahui bahwa permasalahan terbesar sebenarnya ada disini. Dari sini anda akan mengetahui masalah satu persatu seperti :
  1. Jadwal kuliah yang suka berganti sesuai mood-nya dosen
  2. dosen yang bercerita ngalor-ngidul,
  3. dosen proyek (istilah untuk dosen yang lebih mementingkan cari duit banyak lewat proyek ketimbang mengajar di kampus),
  4. dosen yang tidak disiplin,
  5. pengisian KRS yang carut-marut,
  6. nilai yang lambat keluar,
  7. nilai yang “entah mengapa, bisa berubah sendiri”,
  8. CBIS yang kacau, dll
Delapan poin ini adalah sampel acak yang terlintas di benak saya (karena saya paling akrab dengan masalah ini). Bagaimana menurut anda? Apakah delapan masalah ini cukup banyak, atau masih kurang? Nanti akan saya jelaskan satu persatu secara singkat. 

Tetapi sebelum sampai kesitu, kita akan menjawab dulu pertanyaan : mengapa anda harus memasuki dunia organisasi di kampusku ini?

Organisasai di kampusku dikenal dengan sebutan Organisasi Kemahasiswaan atau disingkat “OK”. Apapun bentuknya dan tujuannya (apakah itu HMJ, HIMA, BEM, SENAT, DPM, UKM, Kelompok Studi, Komunitas, dsb) maka selama isinya itu mahasiswa, dan bernaung di dalam kampus, maka dia termasuk ke dalam kategori yang disebut “OK” tadi. OK di kampusku ini bertujuan untuk mengembangkan soft skill yang secara garis besar mengarah pada:
  1. Pengembangan pola pikir dan penalaran
  2. Pengembangan Minat dan bakat
  3. Pengembangan keilmuan
Ketiga cabang ini (saya sebut cabang, karena pilihan anda akan menentukan keahlian anda “cara berpikir anda : mindset”) mengerucutkan pilihan anda nantinya. Cabang pertama mengantarkan anda pada OK seperti HMJ, BEM, SENAT, dan DPM. Cabang kedua mengantarkan anda pada OK seperti UKM, dan Komunitas. Cabang ketiga mengantarkan anda pada OK seperti Kelompok studi. Dan lulusan (buah yang dihasilkan) dari masing-masing cabang ini akan berbeda (dalam pola pikir dan tindakannya).

Lalu apa yang anda peroleh dengan memasuki dunia Organisasi? Tentu saja banyak. Terutama dalam hal informasi. Dan sesuai  dengan maksud tulisan ini, maka anda akan tahu :
  1. Bahwa pelayanan di kampus ini lumayan jelek (saya segan untuk mengatakan “sangat jelek”, padahal mungkin orang yang kuliah di “depan kampusku” jika dihadapkan pada pelayanan di kampusku, dia akan terus terang mengatakannya). Namun, semakin lama hal ini menjadi hal yang biasa.
  2. Bahwa birokrasi di kampusku ini lumayan kolot
  3. Bahwa pegawai dan staff kampus sering teledor dan lalai, lalu menutupi kesalahan dengan cara yang buruk.
  4. Bahwa di kampusku juga ada “aura persaingan politik yang sengit ” (nah, untuk poin ini anda harus benar-benar menelitinya, karena hal ini sangat tersembunyi dan disembunyikan : tidak kasat mata)
  5. Bahwa peraturan di kampusku, terutama yang berkaitan dengan mahasiswa dibuat tanpa melibatkan dialog dengan mahasiswa. (memangnya kampus punya mbah-mu, kalo mau enak kuliah suruh bapakmu buat kampus sendiri…!!! : gawat juga seandainya ada mahasiswa yang mendapat semprotan dan/atau 'perkataan pedas' model ini)
  6. Bahwa keuangan organisasi tidak tersampaikan dengan baik
  7. Bahwa ada juga birokrasi “yang statusnya sebagai pembimbing, tetapi malah melakukan plagiasi, menduplikat, mengambil, ide dan perencanaan sebagian mahasiswa untuk dirinya sendiri/kelompoknya/institusinya. (suatu yang patut dibanggakan, dimana Kampusku ini selain memiliki staff dan pegawai yang mengurusi pelayanan, sarana, prasarana dan akademik, juga ada yang mengurus Badan usaha-Badan usaha milik kampus)
  8. Bahwa arahan pendidikan di kampus ini bukanlah untuk menciptakan generasi muda siap menjawab tantangan bangsa, tetapi adalah generasi yang taat aturan, manut-manut wae, apatis, dan tidak peduli pada sekelilingnya. Bukan untuk menciptakan calon pemimpin yang mampu menjawab tantangan masa depan, tetapi adalah calon pengikut dan pekerja yang siap mengisi kekosongan di pabrik-pabrik dan perusahaan. Kalangan menengah ke atas yang diam saja melihat rakyat Indonesia kelaparan.
  9. Bahwa semboyan kebanggaan kita : DISIPLIN, KREATIFITAS DAN KEJUANGAN. Seringkali hanyalah sebagai JARGON, formalitas, dan kata-kata pelipur lara (baik di kalangan mahasiswa maupun birokrasi). (Namun, ada juga yang menanamkannya kuat-kuat dalam hati dan tindakan. Semoga individu yang menjalankan ini dengan sungguh-sungguh, diberi berkah oleh Tuhan)
  10. Bahwa hak yang diperoleh mahasiswa tidak sebanding dengan kewajiban yang telah dilaksanakan. Dll
Cukup sepuluh poin saja ya..! Karena jika ditulis semua sampai yang kecil-kecil, maka akan sangat panjang. Belum lagi ditambah dengan penjelasannya. Dari sepuluh poin diatas, ada yang dapat dilihat dengan jelas, dan ada pula yang terselubung. Nah, dengan memasuki dunia organisasi, anda dapat mengetahui secara lebih rinci. Syukur-syukur jika beruntung, anda dapat mengetahuinya lebih valid dan akurat. 

Peringatan dari saya : mengetahui terlalu banyak informasi tentang kampus ini dapat membuat anda stress dan dongkol setengah mati…jadi jika anda berminat, maka kuatkanlah hati anda…!!!

Bersambung....................................................








Jumat, 01 Oktober 2010

PERSENTASE ABSEN NAIK, APAKAH KUALITAS UPN IKUT NAIK???

Isu yang sekarang hangat beredar di tingkatan mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta sekarang salah adalah protes mengenai kenaikan persentase absen dari semula 75% menjadi 85%. Kawan-kawan yang duduk di organisasi kemahasiswaan sedang mengkaji masalah ini karena kenaikan tersebut akan berdampak pada organisasi mahasiswa secara keseluruhan di UPN "Veteran" Yogyakarta.
Dengan naiknya persentase absen itu, berdasarkan perhitungan, mahasiswa hanya bisa tidak masuk kuliah (tanpa keteranngan) sebanyak 2 kali pertemuan dari 14 pertemuan seluruhnya. Jika melebihi batas itu, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak akan diperbolehkan mengikuti ujian (dan artinya akan mendapat nilai "E" plus kerugian materi dan waktu).
Sebenarnya kenaikan absensi bukanlah hal yang tidak baik. hal ini disadari oleh kawan-kawan di organisasi kemahasiswaan. namun yang disayangkan kawan-kawan OK adalah bahwa kenaikan persentase absen itu tidak di-barengi dengan peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana di UPN. Selain itu juga, keputusan ini memberatkan mahasiswa untuk berorganisasi (ini sudah pasti). Dengan semakin ketatnya aturan akademik di UPN "Veteran" Yogyakarta, berarti pengurangan waktu dalam berorganisasi. Mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta akan cenderung mengejar jadwal perkuliahan dan mengabaikan pengembangan diri di dunia non kuliah (organisasi. pen).

Tanpa peningkatan kualitas di sektor2 tersebut, sangat sulit membayangkan bahwa kenaikan Persentase absen itu akan berdampak pada kenaikan kualitas UPN. Karena kita tahu, kualitas sebuah universitas bukan hanya dinilai dari penuhnya absen-absen disetiap kelas. tetapi adalah karena mahasiswa mengerti apa yang dijelaskan dosen dan mampu menerapkan ilmu dari bangku kuliah itu di kehidupan sebenarnya.

Beberapa kawan di OK lainnya juga menyayangkan bahwa aturan baru ini tidak diimbangi dengan pengetatan aturan untuk kedisiplinan Dosen dan Pegawai UPN "Veteran" Yogyakarta lainnya.
"Absen kita naik, tapi ketika kita kuliah,masih banyak dosen yang tidak masuk karena alasan proyek...Dosen kok bisa seenaknya begitu tanpa di sanksi, kita yang rugi dong" demikian disampaikan seorang mahasiswa yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Kita semua sebagai bagian dari civitas akademika UPN "Veteran" Yogyakarta tentu sangat menginginkan kemajuan bagi kampus tercinta ini. tetapi kemajuan itu diharapkan tidak menimbulkan kerugian bagi yang ada di dalamnya (ex : mahasiswa. pen).
Hal ini mengingatkan kita kepada kualitas pelayanan, pengajar (bukan dari kualitas keilmuannya, tetapi adalah etika-nya), sarana, dan prasarana yang belum maksimal. UPN "Vetaran" yogyakarta mengalami kemajuan yang lambat. Bukan saja dari segi mahasiswanya, tetapi juga dari segi-segi lainnya. Kita berharap ini cepat teratasi dan mendapat solusi yang baik.

Hidup Mahasiswa.....!!!
Hidup Mahasiswa.....!!!