Catatan sejarah pergerakan Mahasiswa :
Sumpah Pemuda
Sumpah pemuda di Ikrarkan Oleh peserta kongres yang berjumlah 71 Orang. Beberapa diantaranya adalah Sugondo Djojopuspito, Johanna Masdani Tumbuan, Poernomowoelan, Sarmidi Mangoensarkoro, Moehammad Yamin, dan Sunario pada Kongres Pemuda kedua pada hari sabtu-minggu, 27-28 Oktober 1928Sumpah Pemuda
Hasil :
Sumpah Pemuda (sesuai Ejaan Yang Disempurnakan)
Sumpah Pemuda (sesuai Ejaan Yang Disempurnakan)
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
ANGKATAN 66
Pada tahun 1966, suhu politik Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat panas dengan isu komunis dan penggulingan Presiden Soekarno. ketika itu muncul organisasi-organisasi mahasiswa di seluruh Indonesia. diantaranya :
Pada tahun 1966, suhu politik Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat panas dengan isu komunis dan penggulingan Presiden Soekarno. ketika itu muncul organisasi-organisasi mahasiswa di seluruh Indonesia. diantaranya :
- Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) berdiri tahun 1947
- Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI), perpanjangan tangan dari Partai Khatolik
- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), perpanjangan tangan dari PNI
- Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI), perpanjangan tangan dari PKI
- Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia (Gemsos), perpanjangan tangan dari PSI
- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) perpanjangan tangan Partai NU
- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) perpanjangan tangan dari Masyumi
Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain.
Hasilnya adalah Lengsernya Pemerintahan Presiden Soekarno, dan Oleh TNI di mantapkan dengan pembubaran PKI dan ormasnya.
Angkatan 66 ini melahirkan tokoh yang sampai sekarang menjadi panutan generasi muda (aktivis mahasiswa). Dia tetap kukuh pada idealisme, humanisme, dan moralisme yang selalu dijunjung tinggi. walaupun rekan-rekannya sesama aktivis sibuk berbagi kursi DPR sebagai hadiah dari Orde Baru untuk kepada Aktivis mahasiswa yang menumbangkan rezim Soekarno. Dia adalah Soe Hok Gie,
PERISTIWA MALARI
Peristiwa ini dimotori oleh Arif Budiman, Adnan Buyung Nasution, Asmara Nababan. Sebelum gerakan mahasiswa 1974 meledak, bahkan sebelum menginjak awal 1970-an, sebenarnya para mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap praktek kekuasaan rezim Orde Baru, seperti:
Peristiwa ini dimotori oleh Arif Budiman, Adnan Buyung Nasution, Asmara Nababan. Sebelum gerakan mahasiswa 1974 meledak, bahkan sebelum menginjak awal 1970-an, sebenarnya para mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap praktek kekuasaan rezim Orde Baru, seperti:
- Golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama di masa Orde Baru pada 1972 karena Golkar dinilai curang.
- Gerakan menentang pembangunan Taman Mini Indonesia Indah pada 1972 yang menggusur banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.
Protes terus berlanjut. Tahun 1972, dengan isu harga beras naik, berikutnya tahun 1973 selalu diwarnai dengan isu korupsi sampai dengan meletusnya demonstrasi memprotes PM Jepang Kakuei Tanaka yang datang ke Indonesia dan peristiwa Malari pada 15 Januari 1974. Gerakan mahasiswa di Jakarta meneriakan isu "ganyang korupsi" sebagai salah satu tuntutan "Tritura Baru" disamping dua tuntutan lainnya Bubarkan Asisten Pribadi dan Turunkan Harga. Protes terhadap kedatangan perdana menteri jepang ini pada hakikatnya adalah memptrotes penanaman modal asing di Indonesia yang menghasilkan banyak Korupsi. Sejak saat itu, hingga sekarang, Produk Asing membanjiri pasar Indonesia sehingga produksi dalam negeri tidak berkembang.
Hasil dari gerakan ini adalah dihapuskannya Jabatan Asisten Pribadi Presiden
GERAKAN 1978
Setelah peristiwa Malari, hingga tahun 1975 dan 1976, berita tentang aksi protes mahasiswa nyaris sepi. Mahasiswa disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus disamping kuliah sebagain kegiatan rutin, dihiasi dengan aktivitas kerja sosial, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Dies Natalis, acara penerimaan mahasiswa baru, dan wisuda sarjana. Meskipun disana-sini aksi protes kecil tetap ada.
Awalnya, pemerintah berusaha untuk melakukan pendekatan terhadap mahasiswa, maka pada tanggal 24 Juli 1977 dibentuklah Tim Dialog Pemerintah yang akan berkampanye di berbagai perguruan tinggi. Namun demikian, upaya tim ini ditolak oleh mahasiswa. Pada periode ini terjadinya pendudukan militer atas kampus-kampus karena mahasiswa dianggap telah melakukan pembangkangan politik, penyebab lain adalah karena gerakan mahasiswa 1978 lebih banyak berkonsentrasi dalam melakukan aksi diwilayah kampus. Karena gerakan mahasiswa tidak terpancing keluar kampus untuk menghindari peristiwa tahun 1974, maka akhirnya mereka diserbu militer dengan cara yang brutal. Hal ini kemudian diikuti oleh dihapuskannya Dewan Mahasiswa dan diterapkannya kebijakan NKK/BKK di seluruh Indonesia.
Soeharto terpilih untuk ketiga kalinya dan tuntutan mahasiswa pun tidak membuahkan hasil. Meski demikian, perjuangan gerakan mahasiswa 1978 telah meletakkan sebuah dasar sejarah, yakni tumbuhnya keberanian mahasiswa untuk menyatakan sikap terbuka untuk menggugat bahkan menolak kepemimpinan nasional.
Era NKK/BKK
Setelah peristiwa Malari, hingga tahun 1975 dan 1976, berita tentang aksi protes mahasiswa nyaris sepi. Mahasiswa disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus disamping kuliah sebagain kegiatan rutin, dihiasi dengan aktivitas kerja sosial, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Dies Natalis, acara penerimaan mahasiswa baru, dan wisuda sarjana. Meskipun disana-sini aksi protes kecil tetap ada.
Awalnya, pemerintah berusaha untuk melakukan pendekatan terhadap mahasiswa, maka pada tanggal 24 Juli 1977 dibentuklah Tim Dialog Pemerintah yang akan berkampanye di berbagai perguruan tinggi. Namun demikian, upaya tim ini ditolak oleh mahasiswa. Pada periode ini terjadinya pendudukan militer atas kampus-kampus karena mahasiswa dianggap telah melakukan pembangkangan politik, penyebab lain adalah karena gerakan mahasiswa 1978 lebih banyak berkonsentrasi dalam melakukan aksi diwilayah kampus. Karena gerakan mahasiswa tidak terpancing keluar kampus untuk menghindari peristiwa tahun 1974, maka akhirnya mereka diserbu militer dengan cara yang brutal. Hal ini kemudian diikuti oleh dihapuskannya Dewan Mahasiswa dan diterapkannya kebijakan NKK/BKK di seluruh Indonesia.
Soeharto terpilih untuk ketiga kalinya dan tuntutan mahasiswa pun tidak membuahkan hasil. Meski demikian, perjuangan gerakan mahasiswa 1978 telah meletakkan sebuah dasar sejarah, yakni tumbuhnya keberanian mahasiswa untuk menyatakan sikap terbuka untuk menggugat bahkan menolak kepemimpinan nasional.
Era NKK/BKK
Setelah gerakan mahasiswa 1978, praktis tidak ada gerakan besar yang dilakukan mahasiswa selama beberapa tahun akibat diberlakukannya konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) oleh pemerintah secara paksa.
Sebagai alternatif terhadap suasana birokratis dan apolitis wadah intra kampus, di awal-awal tahun 80-an muncul kelompok-kelompok studi yang dianggap mungkin tidak tersentuh kekuasaan refresif penguasa. Dalam perkembangannya eksistensi kelompok ini mulai digeser oleh kehadiran wadah-wadah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tumbuh subur pula sebagai alternatif gerakan mahasiswa. Jalur perjuangan lain ditempuh oleh para aktivis mahasiswa dengan memakai kendaraan lain untuk menghindari sikap represif pemerintah, yaitu dengan meleburkan diri dan aktif di Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti HMI (himpunan mahasiswa islam), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia),GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) atau yang lebih dikenal dengan kelompok Cipayung. Mereka juga membentuk kelompok-kelompok diskusi dan pers mahasiswa.
1990
Memasuki awal tahun 1990-an, di bawah Mendikbud Fuad Hasan kebijakan NKK/BKK dicabut dan sebagai gantinya keluar Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK). Melalui PUOK ini ditetapkan bahwa organisasi kemahasiswaan intra kampus yang diakui adalah Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT), yang didalamnya terdiri dari Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
1990
Memasuki awal tahun 1990-an, di bawah Mendikbud Fuad Hasan kebijakan NKK/BKK dicabut dan sebagai gantinya keluar Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK). Melalui PUOK ini ditetapkan bahwa organisasi kemahasiswaan intra kampus yang diakui adalah Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT), yang didalamnya terdiri dari Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Gerakan yang menuntut kebebasan berpendapat dalam bentuk kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik di dalam kampus pada 1987 - 1990 sehingga akhirnya demonstrasi bisa dilakukan mahasiswa di dalam kampus perguruan tinggi. Saat itu demonstrasi di luar kampus termasuk menyampaikan aspirasi dengan longmarch ke DPR/DPRD tetap terlarang.
1998
1998
Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya: Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan,Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II , Tragedi Lampung. Gerakan ini terus berlanjut hingga pemilu 1999.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat di (klik link dibawah ini )
Sumber utama tulisan : Sejarah Gerakan Mahasiswa Indonesia
Himbauan DPM setelah anda semua membaca tulisan diatas:
Diatas ini adalah gerakan-gerakan yang spektakuler mampu membuahkan hasil yang signifikan. Meskipun begitu, hingga sekarang masih banyak jamur-jamur pergerakan yang terus tumbuh dan berkembang. Sampai sekarang, apa yang diinginkan oleh "Reformasi" masih jauh dari "tercapai". Bahkan dewasa ini, pemerintah/birokrat kita mulai kembali menunjukkan bentuknya yang korup, solid, dan mementingkan kepentingan pribadi/kelompok.
Ingat...!!! Semua gerakan diatas dimotori oleh kaum Muda. Umur mereka 20-30 tahun ketika melakukan gerakan-gerakan tersebut. Kamu......Apa yang telah kamu lakukan dengan usiamu yang sekarang?
Soekarno pernah berkata : "1000 Orangtua hanya bisa bermimpi, maka berikan aku 10 orang pemuda untuk mengubah dunia"
Pola yang sekarang terjadi hampir sama dengan apa yang terjadi setelah munculnya Peritiwa Malari 1974. dimana Mahasiswa sekarang sibuk dengan kegiatan akademik, seminar, UKM, praktikum, pelepasan wisudawan-wisudawati, Dies Natalis, OSPEK, MAKRAB dan sejenisnya, Kerja praktek, KKN. Sementara permasalahan bangsa ini tidak mampu terjawab.
Perjuangan untuk rakyat tertindas lebih banyak disuarakan oleh LSM (lembaga Swadaya Masyarakat). Ada LSM yang benar-benar berjuang, Ada yang berjuang untuk mendapatkan uang, popularitas, dan materi. dan untuk semua ini, KORBAN-nya adalah RAKYAT kecil.
Kita tidak dapat berharap perbaikan akan dilakukan oleh Partai politik. karena kita tahu dari pengalaman yang lalu-lalu bahwa Partai hanya mementingkan kursi di pemerintahan atau DPR/MPR. Tetapi kita juga tidak boleh pasrah pada takdir Tuhan, karena Tuhan sendiri pernah berkata bahwa DIA tidak akan mengubah nasib suatu kaum, melainkan mereka mengubah nasibnya sendiri.
Moment Sumpah Pemuda cukup kita jadikan pelajaran saja untuk menatap masa depan. tidak perlu berlarut-larut meratapi masa lalu. Generasi muda sekarang, terutama kalangan Mahasiswa harus segera bangun dari mimpi. dan berhenti bermain-main yang tidak perlu. Bangsa ini membutuhkan dirimu. Tinggalkan Hedonisme dan Individualis yang berlebihan. tanpa sadar, slama ini kita telah dimanjakan oleh teknologi dan dinina-bobokan oleh kata-kata buaian dari Pemerintah.
Ayoooo kawan-kawan...segera bangun dari tidur panjangmu.....
Mari tunjukkan bahwa Generasi muda benar-benar adalah Agen perubahan...!!!
Mari berjuang dengan segala cara yang bisa kita lakukan untuk bangsa dan rakyat Indonesia...!!!
Singsingkan lengan baju, kepalkan tinjumu untuk melawan segala ketidakbenaran yang telah kita alamai dengan sadar, ataupu tanpa sadar...!!!
Hidup Mahasiswa...!!!
Hidup Mahasiswa...!!!
Hidup Rakyat Indonesia...!!!
Komisi Pers dan Propoganda DPM KM UPN "Veteran" Yogyakarta